8 Cara Sederhana Melindungi Diri dari Orang Jahat
8 Cara Sederhana Melindungi Diri dari Orang Jahat, Baik Online maupun Offline – Dulu, kalau mau belanja, pilihan kita cuma dua: pesan lewat katalog dengan telepon atau surat, atau pergi langsung ke toko, macet-macetan di jalan, lalu antre panjang di kasir.
Sekarang? Masih ada sih katalog pemesanan lewat pos dan kita juga tetap belanja langsung ke toko. Tapi dengan adanya internet, kita bisa belanja dari rumah dengan lebih mudah.
Sayangnya, kemudahan ini juga membawa tantangan baru, yaitu pencurian identitas dan kartu kredit. Ada orang-orang yang senang memanfaatkan kelengahan kita untuk keuntungan mereka sendiri.
Sebagai konsumen, baik online maupun offline, kita harus melindungi diri sendiri. Nah, berikut ini beberapa cara sederhana untuk menghindari ulah para penipu:
1. Hancurkan Dokumen Penting Sebelum Dibuang
Jangan asal buang dokumen penting seperti rekening bank atau laporan keuangan ke tempat sampah. Robek atau hancurkan dulu sebelum dibuang, karena orang lain masih bisa mencuri informasi dari kertas-kertas itu.
2. Gunakan Kartu Kredit dengan Limit Rendah
Jika memungkinkan, mintalah bank atau penyedia kartu kredit untuk memberi Anda kartu dengan limit rendah. Jadi, kalau kartu Anda sampai disalahgunakan, kerugiannya tetap bisa dikendalikan.
Selain itu, jangan pernah memberikan tiga angka kode keamanan di belakang kartu (CVV) kecuali benar-benar yakin dengan penjual atau situs tempat Anda bertransaksi.
3. Jangan Berikan Nomor Identitas Pribadi ke Sembarang Orang
Jangan pernah membagikan nomor KTP, nomor NPWP, atau informasi pribadi lainnya ke orang yang tidak dikenal. Jika memang harus, lebih baik gunakan nomor pajak bisnis daripada nomor pribadi.
Kalau data seperti nama lengkap, alamat rumah, tanggal lahir, dan nomor identitas Anda jatuh ke tangan yang salah, risikonya bisa sangat besar.
4. Pastikan Belanja Online di Situs yang Aman
Saat belanja online, pastikan Anda hanya melakukan transaksi di situs yang aman. Biasanya, situs yang aman ditandai dengan ikon gembok kecil di bagian bawah browser atau alamat situsnya diawali dengan “https://” bukan hanya “http://”.
5. Waspadai Email yang Meminta Data Pribadi
Jika Anda menerima email yang mengaku dari bank atau perusahaan yang meminta data pribadi, jangan langsung percaya.
– Jangan klik link di dalam email tersebut.
– Jangan balas email dengan memberikan informasi pribadi.
– Jika ragu, kunjungi situs resmi perusahaan melalui browser langsung, bukan dari link di email.
Biasanya, perusahaan resmi tidak pernah meminta informasi sensitif lewat email. Jika ragu, laporkan email mencurigakan ke layanan pelanggan mereka.
6. Hati-hati Saat Mengunduh Aplikasi atau Program
Jangan sembarangan mengunduh dan menginstal aplikasi di komputer atau ponsel Anda. Pastikan antivirus Anda selalu diperbarui dan scan dulu file sebelum menginstalnya.
Banyak virus yang bisa mencuri data pribadi, misalnya keylogger yang mencatat setiap tombol yang Anda tekan, termasuk username dan password Anda.
7. Gunakan Komputer yang Berbeda untuk Aktivitas Penting
Jika memungkinkan, gunakan dua komputer berbeda untuk kegiatan online Anda:
– Satu komputer hanya untuk browsing biasa, seperti media sosial atau hiburan.
– Satu lagi hanya digunakan untuk transaksi penting, seperti internet banking atau akun yang menyimpan data pribadi.
Dengan cara ini, jika komputer pertama terkena virus, komputer kedua tetap aman.
8. Awasi Penggunaan Internet oleh Anak-anak
Jika ada anak-anak di rumah yang menggunakan internet, pastikan mereka tidak sembarangan mengakses situs atau menginstal program yang mencurigakan.
Banyak penipu yang menargetkan pengguna internet yang masih kurang pengalaman, seperti anak-anak dan remaja.
Jika Anda merasa menjadi korban pencurian identitas atau kartu kredit, jangan tunda untuk melapor ke pihak berwenang!
Semakin cepat Anda bertindak, semakin besar kemungkinan Anda bisa meminimalkan kerugian finansial.